Selasa, 16 April 2013

Jangan Jatuh Cinta tapi Bangun Cinta

Kawan, suatu ketika mungkin kita pernah jatuh hati. Memendam rasa. Atau suka pada seseorang yang kita kagumi. Namun banyak sekali yang salah mengekspresikan cinta hingga ia terperdaya dengan cintanya. marilah kita alihkan energi cinta kita bukan untuk melihat. Bukan hanya untuk memikirkan bahwa hanya dirinyalah yang terbaik bagi kita. Namun untuk mempersiapkan. Sehingga jika suatu saat kelak Allah telah berikan kepada kita satu yang tepat untuk diri kita, kita akan komitmen dengan dirinya.
Sahabatku, para pecinta sejati bukanlah ia yang mengumbar-umbar pesona cintanya. Namun para pecinta adalah ia yang siap komitmen memberikan cintanya hanya untuk yang halal bagi dirinya.
Saudaraku, mari kita bangun cinta hingga cinta kekal sampai surga...

Di sini pernah ada rasa simpati
Di sini pernah ada rasa menggagumi
Rasa ingin memilikimu
Memasukkanmu ke dalam hati ini
Menjadi penghuni...

Mencoba berlindung di balik fitrahnya hati
Untuk mencari pembenaran diri...
Namun Ternyata semua hanya permainan nafsu

Untuk memburu cinta yang semu
Aku Tertipu...!!!!!

Tuhanku berikanku cinta yang Kau titipkan
Bukan cinta yang pernah ku tanam

Aku ingin rasa cinta ini
Masih menjadi cinta perawan
Cinta yang hanya aku berikan
Saat ijab qabul telah tertunaikan

Tuhanku berikanku cinta yang Kau titipkan
Bukan cinta yang ku tanam
read more

Senin, 04 Maret 2013

Ana Uhibukki fillah :)



Sahabat....
5 tahun bukan waktu yang sebentar....
selama itu kita pun saling mengenal...
suka duka sudah kita lewati....
meski kadang kita tak sepaham....

Ukhty ku....
Kalian telah mengisi hari hari ku penuh makna...
kini...kenapa waktu kadang tak pernah menyatukan kita seperti waktu itu ???
aku merindukan waktu kebersamaan kita :'(
tawa tawa itu ....
celotehan kalian ...
daaan kebersamaan kita....


Untuk ukhty Dian dan Fitri...
meski kita tak sepaham , tetapi kalian tetap yang terbaik...

Aku tetap mencintai kalian ...:)

Untuk ukhty Yun....
Allah telah menetapkan hati kita berjuang untuk agama-Nya...
jangan engkau alihkan lagi hati mu...
tetaplah disini dengan perjuangan ini bersama ku dan saudara kita yang lain...
Kemengan itu telah didepan mata ukh ....
KHILAFAH bukan mimpi ....

Aku mencintai kalian karna Allah ....
Pasir ditepi jalan itu telah menjadi saksi perjuangan kita...
Pohon pohon rindang itu telah menyimpan kenangan kita...
Lorong lorong itu telah menjadikan kita indah ....

Ya Allah...
Jaga lah sahabatku...
Aamiin Allahumma Aamiin :)










read more

Rabu, 27 Februari 2013

Dulu, Kini dan Esok



Dulu tak pernah terniat oleh ku menggunakan hijab ini...
tak pernah ku syukuri apa yang telah Dia berikan pada ku..
tak ingin ku mendekat pada-Nya jika ku sedang asik dengan dunia..
ohhh....begitu ku malu pada-Nya ketika ku mengingat hal itu...
air mata ku tak henti hentinya mengalir mengingat hal itu..

Rabb ...
Engkau begitu mencintai ku, hingga masih memberiku kesempatan untuk ku bersujud ampun pada Mu...
Setiap hari masih memberi ku waktu untuk mendekat pada-Mu
tapii....aku terlalu terlena dengan dunia ku ini...
sampai kapaaaaaaaaannnn ??????

Kini ku bersimpuh memohon ampunan pada-Mu...
Kini kedua tangan ku menadah memohon belas kasih-Mu
Duhai Allah ...
Sang Pemberi ampun...
Hamba lemah....hamba hina...hamba makhluk Mu yang penuh dengan kesalahan...

Illahi...
izinkan hamba menjadi muslimah yang taat pada-Mu
izinkan hamba menjadi pejuang agama-Mu
izinkan hamba mencintai orang orang yang mencintai-Mu
izinkan hamba menutup lembaran hidup dengan orang orang yang tetap taat, tetap berjuang dan yang mencintai-Mu...


Aamiin Allahumma Aamiin :)



read more

Membiasakan anak berJILBAB sejak kecil

Begitu masuk masa baligh, pada anak perempuan berlangsung lebih awal yakni 9-12 tahun, seorang anak mulai dibebani dengan hukum syara’ (mukallaf).  Amal dan dosa mereka dihisab.  Agar saat baligh mereka telah siap menjalankan hukum syara’,  mereka perlu dilatih dan dibiasakan menjalankannya sedari kecil.  Rasulullah SAW bersabda:
“Jika seorang anak telah mampu membedakan tangan kanan dan kirinya maka perintahkanlah ia untuk melakukan shalat.” (HR Thabrani).

Begitu juga beliau SAW bersabda: “Perintahkan anakmu shalat usia 7 tahun, dan bila telah berusia 10 tahun pukullah bila ia mengabaikannya .” (HR Abu Dawud, Tirmidzi dan Daruquthni)

Dari perintah membiasakan anak shalat saat usianya belum menginjak baligh, dapat diambil analogi bagi pembiasaan hukum-hukum syara’ yang lain.   Telah masyhur bahwa para shahabat mengajarkan anak-anak mereka berpuasa saat mereka masih kecil, sampai-sampai mereka membuatkan mainan dari wol agar anak-anak bisa bermain sampai tiba waktu berbuka (HR Bukhari –Muslim).

Dari apa yang diperintahkan Rasulullah SAW dan apa yang dilakukan para shahabat, maka pembiasaan bagi anak dalam menjalankan hukum syara’ adalah hal yang harus kita lakukan.  Tanpa adanya pembiasaan di awal, dikhawatirkan anak akan merasa berat menjalankan hukum syara’ saat usia mereka masuk baligh.  Sementara mereka telah dikenai dosa ketika meninggalkan kewajiban-kewajiban syara’.

Pembiasaan
Wajibnya mengenakan jilbab dan kerudung adalah kewajiban yang sama dengan wajibnya shalat atau puasa.  Dengan demikian, melatih anak perempuan mengenakan jilbab dan kerudung juga sama wajibnya dengan melatih anak untuk shalat atau berpuasa.  Pembiasaan semenjak dini akan menjadikan anak merasa lebih nyaman dan tidak canggung lagi saat mengenakan jilbab dan kerudung telah menjadi wajib baginya.
Upaya pembiasaan mengenakan jilbab dan kerudung bagi anak-anak dapat dilakukan secara bertahap.  Pertama, tentu perlu adanya teladan dari orang tuanya.  Anak-anak akan merasa gembira meniru apa yang dilakukan oleh orang tuanya, terutama anak perempuan meniru ibunya.  Untuk kenyamanan anak perlu kita pertimbangkan bahan jilbab dan kerudung yang akan dikenakan, misalnya bahan kaos yang dingin dan menyerap keringat.

Setiap kali membawa anak keluar rumah, orang tua dapat mengajak anak mengenakan kerudungnya.  Bila anak tidak mau orang tua tidak perlu memaksa.  Begitu pula bila di tengah perjalanan anak kegerahan atau tidak nyaman, dapat kita lepaskan dulu kerudungnya.  Inti dari latihan ini adalah membuat anak merasa nyaman, bukan membuatnya merasa bahwa jilbab dan kerudung menyusahkannya.
Pemaksaan orang tua dapat berakibat anak malahan menjadi tidak nyaman dengan jilbab dan kerudungnya sehingga ia cenderung untuk meninggalkannya bila di luar pengawasan orang tua. Bila anak sudah menjelang baligh, kita perlu menyampaikan kepada mereka dalil-dalil wajibnya jilbab dan kerudung sehingga mereka kuat berpegang pada hukum.  Bukan melakukan sesuatu yang sifatnya dogma semata.  Upaya ini senantiasa kita iringi dengan penanaman akidah yang kokoh pada anak, sehingga yang muncul adalah kesadaran dan bukan keterpaksaan.

Kesulitan yang kita alami dalam proses pembiasaan anak mengenakan jilbab, insya Allah kelak akan berbuah manis di hadapan Rabb kita.  Mengajarkan anak mengenakan jilbab, akan menjadi ilmu bermanfaat.  Selama anak kita berjilbab, pahalanya akan terus mengalir, sekalipun kita sudah berselimut tanah di dalam kubur.  Insya Allah. (mediaumat.com, 27/2)

read more

Minggu, 17 Februari 2013

Sebuah Pertemuan

Ketika diri mencari sinar
Secebis cahaya menerangi laluan
Ada kalanya langkahku tersasar
Tersungkur di lembah kegelapan

Bagaikan terdengar bisikan rindu
Mengalun kalimah menyapa keinsafan
Kehadiranmu menyentuh kalbu
Menyalakan obor pengharapan

Ketika ku kealpaan
Kau bisikkan bicara keinsafan
Kau beri kekuatan, ketika aku
Diuji dengan dugaan?
Saat ku kehilangan keyakinan
Kau nyalakan harapan
Saat ku meragukan keampunan Tuhan
Kau katakan rahmat-Nya mengatasi segala

(*) Menitis airmataku keharuan
Kepada sebuah pertemuan
Kehadiranmu mendamaikan
Hati yang dahulu keresahan

Cinta yang semakin kesamaran
Kau gilap cahaya kebahagiaan
Tulus keikhlasan menjadi ikatan
Dengan restu kasih-Mu, oh Tuhan


Titisan air mata menyubur cinta
Dan rindu pun berbunga
Mekar tidak pernah layu
Damainya hati
Yang dulu resah keliru
Cintaku takkan pudar diuji dugaan
Mengharum dalam harapan
Moga kan kesampaian kepada Tuhan
Lantaran diri hamba kerdil dan hina

Ulang (*)

Syukur sungguh di hati ini
Dikurniakan teman sejati
Menunjuk jalan dekati-Nya
Ketika diri dalam kebuntuan

Betapa aku menghargai
Kejujuran yang kau beri
Mengajarku mengenal erti
Cinta hakiki yang abadi

Tiada yang menjadi impian
Selain rahmat kasih-Mu Tuhan
Yang terbias pada ketulusan
Sekeping hati seorang insan
Bernama teman
read more

Senandung Ukhuwah

SENANDUNG UKHUWAH
Diawal kita bersua
Mencoba untuk saling memahami
Keping-keping dihati
terajut dengan indah
Rasakan persaudaraan kita

Dan masa pun silih berganti
Ukhuwah dan amanah tertunaikan
Berpeluh suka dan duka
kita jalani semua
semata mata harapkan ridhoNYA

Sahabat tibalah masanya
Bersua pasti ada berpisah
Bila nanti kita jauh berpisah
Jadikan rhobitoh pengikatnya
jadikan doa ekspresi rindu
Semoga kita bersua disyurga

>sigma<

read more

Senin, 04 Februari 2013

Laporan Keuangan




Laporan Keuangan ??? Apasiiih ???
Oh laporan atas pengeluaran yaa???#belum sempurna
Hmmm laporan yang tercatat ???#sedikit lagi
Jadi apa?????
 
Begini.....
       Harahap (2008:1) mengatakan laporan keuangan itu adalah media informasi yang merangkum semua aktivitas perusahaan. Jika informasi ini disajikan dengan benar, informasi tersebut sangat berguna bagi siapa saja untuk mengambil keputusan tentang perusahaan yang dilaporkan tersebut.

        Dan menurut PSAK No.1 (Revisi 2009), Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya, informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga.

Dalam PSAK No.1 paragraf 7, (revisi 2009) tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Pada paragraf 9 PSAK 1 (Revisi 2009) dalam rangka mencapai tujuan tersebut, suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan yang meliputi : (a) asset, (b) liabilitas, (c) ekuitas, (d) pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian, dan (e) kerugian dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik dan arus kas.
Laporan keuangan dibuat oleh perusahaan terdiri dari beberapa jenis tergantung dari maksud dan tujuan pembuatan laporan keuangan. Dalam prakteknya perusahaan diharuskan untuk menyusun beberapa jenis laporan keuangan yang sesuai dengan standar yang telah ditentukan , terutama untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan pihak lain. Laporan keuangan yang lengkap terdiri atas komponen – komponen berikut ini :
1.      Neraca ( balance sheet)
Merupakan suatu daftar yang menunjukkan posisi keuangan (aktiva, kewajiban, dan ekuitas) pada tanggal tertentu, biasanya pada penutupan hari terakhir dari suatu bulan atau tahun tertentu ( Firdaus A, 16 : 2005) 
a.    Aktiva (assets) adalah sumber daya yang dimiliki perusahaan yang memberi manfaat ekonomi dimasa depan. Akun aktiva meliputi : Kas (Cash), Wesel Tagih (Notes Receivable), Piutang dagang (Account Receivable), Perlengkapan (Supplies), Biaya Dibayar Di muka (Prepaid Expenses), Tanah (Land), Gedung (Building), Peralatan (Equipment) dan aktiva lainnya. 
b. Kewajiban (liability) merupakan hutang perusahaan kepada pihak ketiga yang penyelesaiannya biasanya dilakukan dengan menggunakan sumber daya perusahaan. Terdiri dari kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang. 
c.      Ekuitas (equity) adalah hak pemilik atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban yang ada.
2.      Laporan Laba Rugi (Income statement)
Merupakan ikhtisar dari pendapatan (revenue) dan beban – beban (expenses) untuk suatu periode waktu atau masa tertentu. Misalnya sebulan atau setahun. Dengan kata lain, laporan ini menunjukkan hasil usaha atau kinerja perusahaan pada kurun waktu tertentu ( Firdaus A, 16 : 2005) 
a.    Pendapatan (revenue) adalah kenaikan dalam ekuitas sebagai akibat dari penyerahan barang dan jasa kepada pelanggan. Apabila terdapar berbagai jenis pendapatan tertentu, maka masing – masing dicatat dalam akun – akun yang terpisah. Contoh : Penjualan (sales), Pendapatan Bunga (Interest Revenue), Pendapatan Sewa (Rent Revenue), Pendapatan Jasa Profesional (Professional Fees) 
b.      Beban (expenses) timbul atau terjadi dalam melaksanakan aktivitas perusahaan yang normal, dalam rangka menghasilkan pendapatan. Suatu perusahaan memerlukan akun – akun yang terpisah untuk masing – masing jenis beban, misalnya : Beban gaji, beban sewa, beban perlengkapan, dan beban rupa – rupa.
3.      Laporan Perubahan Ekuitas (statement of owner’s equity)
Merupakan ikhtisar dari perubahan –perubahan dalam ekuitas atau modal yang terjadi selama periode waktu atau masa tertentu, misalnya sebulan atau setahun. Laporan ini hanya disusun untuk bentuk usaha perseorangan. Laporan ini berkaitan dengan neraca dan laporan laba rugi( Firdaus A, 16 : 2005).
4.      Laporan Arus Kas (statement of cash flows).
Merupakan ikhtisar dari penerimaan dan pengeluaran kas untuk suatu periode waktu atau masa tertentu , misalnya sebulan atau setahun ( Firdaus A, 16:2005).
Jadi.......laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting bagi pihak – pihak pemakai laporan keuangan terutama dalam rangka pengambilan suatu keputusan ekonomi. Laporan keuangan akan lebih bermanfaat dalam pengambilan keputusan apabila laporan keuangan tersebut dapat dipahami serta dimengerti secara mendalam oleh pihak – pihak tersebut. Oleh karena itulah, diperlukan suatu analisis terhadap laporan keuangan agar dapat diambil suatu keputusan ekonomi yang lebih tepat dan efektif.

read more